cerpen

Pradnya

There are things that have to be forgotten if you want to go on living. Kutipan kalimat Jim Thompson itu terus berputar dalam kepala Anya, entah sudah berapa lama. Tapi, tahukah kamu seberapa hebatnya perasaan manusia? Saat otakmu memerintahkan untuk melupakan sesuatu, hatimu dengan kejamnya berkhianat. Yang terjadi adalah sebaliknya. Kamu tak pernah bisa lupa,… Continue reading Pradnya

Self Talk

How Moving On is Really Moving On

Hai kamu. Sudah lebih dari setahun sejak kamu bilang kalau sudah menemukan orang yang tepat untukmu. Sosok yang ingin kamu jadikan pendamping hidupmu. Dan sudah lebih dari setahun juga aku memutuskan komunikasi denganmu. Me-remove pertemanan kita di salah satu akun media sosial. Dengan harapan kamu paham bahwa aku tidak ingin lagi bertemu denganmu. Aku mungkin… Continue reading How Moving On is Really Moving On

Self Talk

Dari Aku yang Saat Itu Sedang Marah Padamu

Belakangan, bertengkar tiba-tiba menjadi rutinitas yang datangnya seperti tamu bulanan. Pertemuan selalu jadi ajang untuk berbaikan. Tapi kembali berjarak seakan menjadi isyarat untuk kembali berperang. Waktu 24 jam selalu terasa kurang bagi yang berjauhan. Apalagi saat sama-sama sibuk dan hanya bisa saling mengutuk. Belakangan, selalu saja ada alasan untuk bertengkar. Bahkan masalah sepele yang seharusnya… Continue reading Dari Aku yang Saat Itu Sedang Marah Padamu

cerpen

Terima kasih, dan Maaf…

“Mas sama Mbaknya penganten baru ya?” tanya si bapak penjual di warung mie ayam yang kami singgahi pagi itu. Aku dan Ernest yang sedang tertawa saling meledek tiba-tiba langsung terdiam dan menoleh kepada si bapak yang sudah berdiri di samping sambil membawakan dua gelas es teh pesanan kami. Responku dan Ernest yang pertama adalah saling… Continue reading Terima kasih, dan Maaf…

Self Talk

Kepingan-Kepingan Perasaan

Kepingan-kepingan perasaanku padamu masih berserakan Berceceran Yang hanya berani aku sentuh sesekali Dengan hati-hati Karena tajamnya mampu melukai Kepingan-kepingan perasaanku menguap di udara Tersamarkan dalam cakrawala Menjelma menjadi beragam prosa, alunan nada Dan kata-kata yang ku harap takkan sempat terucapkan Malang, 4 Oktober 2014   *inspired by #MengenakanPerasaan Bernard Batubara  

cerpen

Percakapan Dini Hari

Aku biarkan jendela mobil terbuka, sambil sedikit melongokkan kepalaku keluar. Angin malam yang dingin menyentuh pipi dan membuat rambut panjangku melayang-layang. Biasanya, Reno akan memarahiku jika melakukan hal ini. Berbahaya, begitu dia bilang. Tapi kali ini dia diam saja. Mungkin karena ini sudah malam, dan jalanan sedang lengang. Atau mungkin karena dia sadar sedang membawa… Continue reading Percakapan Dini Hari

Self Talk

Siapapun Bisa Bermimpi Tentang Kamu

Suatu hari, kamu mengalami mimpi aneh. Mimpi tentang sesuatu yang rasanya seluruh malammu habis hanya untuk menjelajahi hal itu. Mimpi yang membuat energimu terkuras ketika bangun di pagi hari. Mimpi tentang sesuatu yang dulu terasa begitu familiar, tapi sudah mulai terlupakan oleh sesuatu hal yang lain. Mimpi yang menyadarkanmu bahwa hal itu sebenarnya tidak pernah… Continue reading Siapapun Bisa Bermimpi Tentang Kamu

Self Talk

Menjadi Pendendam yang Elegan

Menjadi orang dengan daya ingat yang tajam itu pasti jadi anugerah banget. Saya pasti bakalan bersyukur kalau terpilih menjadi orang dengan memori kuat, soalnya bakal bermanfaat banget waktu dipakai kerja. Jadi nggak bakal lupa karena melewatkan email penting yang hasilnya jadi sebuah kesalahan fatal. Sayangnya, kemampuan daya ingat saya justru kacau balau kalau mengorganisir kerjaan… Continue reading Menjadi Pendendam yang Elegan

Self Talk

Mungkin

Karena sekarang mungkin bukan aku yang ada dalam ceritamu Sama seperti kamu yang kuharap sudah terhapus dari ceritaku Yang seringnya malah memunculkan pertanyaan “Bagaimana aku melakukannya?” Mungkin sekarang kita sedang sama-sama merana Mungkin juga saling memendam rindu yang sudah tak punya asa Atau mungkin kamu tengah berbahagia? Mungkin hanya aku yang masih mengabadikan bayangmu dengan… Continue reading Mungkin