Self Talk

Mantra

Kamu bisa saja menikamkan belati tepat di jantungku dan pergi begitu saja. Dan aku bisa saja tetap di sana sambil menahan luka. Tapi suatu hari nanti, kamu akan menyesal telah membunuhku berulang kali saat tak berdaya dalam dekapanmu. Aku mungkin telah mati. Ragaku pun tak jua lagi kau temui. Tapi aku akan menghampirimu dalam setiap malam-malam dinginmu yang sendirian. Aku akan menyapamu lebih awal bahkan sebelum fajar menunjukkan kehadirannya. Suaraku akan menyusup dalam derai tawa perempuan asing yang kau jumpai di tengah jalan. Aku ada di sana. Aku, perempuan yang hidup dalam ingatanmu.

3 thoughts on “Mantra

Leave a comment